Tampilkan postingan dengan label ui. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ui. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Mei 2021

Cara Membuat Responsive Website

Responsive Website adalah website yang bisa beradapatasi dengan semua perangkat dengan berbagai macam luas screen. Sebelumnya saya harap pembaca sudah mengenal html dan css, karena kita akan membuat responsive website ini dengan HTML dan CSS.

»Menggunakan viewport pada HTML
Penggunaan viewport untuk melihat luas dari halaman website. Karena terkadang dalam suatu website memiliki luas yang tetap dan tidak muat pada layar yang kecil. Layar yang kecil ini dimaksud layar pada tablet atau handphone yang mengunjungi website.
 
tampilan dekstop
tampilan handphone
Alangkah lebih indah dan bagus bila menyesuaikan tampilan pada tiap layar baik layar pada handphone, tablet maupun yang lebih besar dari itu.
viewport dipasang pada tag header dalam suatu tag meta. sebagai contoh yakni

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">

Ini akan menyatakan lebar sebuah layar perangkat.

»Menggunakan @media pada CSS
Media query ini memberi kemampuan browser untuk menggunakan css yang berbeda pada tiap lebar layar atau perangkat dan spesifikasinya agar menggunakan gaya yang sesuai.Contoh penggunaan @media yakni:

@media screen and (min-width: 800px) and (max-width: 1024px) {
   body {
     background-color: green;
 }
}

pada kode css diatas menjelaskan tentang minimal lebar layar 800 piksel dan maksimal lebar layar 1024 piksel menggunakan warna background hijau.
Saya akan memberikan sebuah landing page yang menggunakan responsive desain ini.Kamu tinggal menyalin dan menempelnya pada suatu file baru dan menyimpanya dalam nama file responsive.html.

<!DOCTYPE html>
<html>
 <head>
  <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
  <title>Ini contoh halaman responsive</title>
  <style>
   header {
    color: #FFFFFF;
    background-color: #284b63;
    padding: 80px 0;
    text-align: right;
    width: 100%;
   }
   section {
    padding: 40px 0;
    text-align: center;
   }
.main {
    background: #FFFFFF;
    color: #000000;
    width: 75%;
    float: left;
   }
   .navigasi {
    background: #549da0;
    color: #FFFFFF;
    width: 25%;
    float: right;
   }
   footer {
    background: #353535;
    padding: 32px 0;
    text-align: center;
    color: #868686;
   }
@media screen and (max-width:600px){
    .main {
     width:100%;
     float:none;
    }
    .navigasi {
     width:100%;
     float:none;
    }
   }
</style>
 </head>
 <body>

  <header>
   Header
</header>

  <section class="main">
   Main
  </section>

  <section class="navigasi">
   Navigasi
  </section>

  <footer>
    footer
  </footer>
 </body>
</html>
Kode diatas akan berubah sesuai tampilan layar. Bila pengunjung menggunakan laptop atau komputer maka navigasi akan sejajar posisinya dengan main, bila dengan handphone maka navigasi akan ad adi bawah main.Untuk mendesain tampilan layar handphone atau biasanya tidak lebih dari 600piksel kita bisa menyetingya pada blok media kueri yang ada di bagian @media. Mudah bukan?Sekarang tampilan apapun pada perangkat apapun bisa kita perindah sesuai dengan ukuran layar perangkat yang mengunjungi website kita.

Minggu, 28 Maret 2021

Menggabungkan Tailwindcss dengan Django

Pernah dengar tool yang keren seperti Tailwindcss? Tapi bingung cara menggunakannya pada project Django? Postingan ini merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1. Solusi Pertama (Tailwindcss CDN)

Cara yang paling sederhana bisa menggunakan cdn Tailwindcss dengan menyertakannya di template atau base yang ingin digunakan dengan Tailwindcss, yakni dengan memasukan kode :

<head>

  ...

  <link href="https://unpkg.com/tailwindcss@^2/dist/tailwind.min.css" rel="stylesheet">

  ...

</head>

 lalu jadilah. Kita bisa menggunakan class Tailwindcss sekarang pada template kita.

 Solusi ini merupakan solusi yang paling cepat dan tepat karena kita sudah bisa memasukan semua css taildwindcss di template yang kita inginkan dengan framework apapun. Ini baik untuk testing tanpa menyentuh bagian produksi sama sekali.

 2. Paket Django-Tailwind

 Untuk cara yang kedua kita bisa menggunakan paket django-tailwind dengan mengikuti instruksi dari project pip dan sedikit mengganti setting di project kita.

 paket django-tailwind akan menghapus class yang tidak terpakai dan tidak memakai Javascript lainya.

 3. Menggunakan Tailwind dan PostCSS

 Cara ini menhgunakan perintah npm dengan isi file pakage json

{

  "name": "django-tailwind",

  "version": "1.0.0",

  "description": "",

  "main": "index.js",

  "scripts": {

    "test": "echo \"Error: no test specified\" && exit 1"

  },

  "author": "",

  "license": "ISC",

  }