Sabtu, 31 Desember 2022

Faktor yang Menyebabkan Nokia Kandas dan Gagal Bersaing

Nokia merupakan perusahaan teknologi penyedia ponsel yang sempat berada pada tangga tertinggi kategori teknologi tersebut. Namun disebabkan oleh beberapa hal prestasi tersebut sirna begitu saja, simak penjelasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan Nokia bangkrut dan kandas berikut ini.. 

Tidak Berinovasi

Faktor pertama yang menyebabkan Perusahaan Nokia gagal bersaing dan pada akhirnya kandas adalah kurangnya inovasi. Kemajuan dunia digital yang berkembang pesat membuat banyak perusahaan rival seperti Samsung dan Apple terus berkembang dan berinovasi.

Sementara itu Nokia tidak datang dengan inovasi yang cukup, sebut saja Samsung mereka sukses meluncurkan ponsel pintar dengan layar yang bisa di sentuh serta menggunakan kamera depan yang menarik hati konsumen.

Kurangnya inovasi dari pihak Nokia ini juga didasari oleh keberhasilan mereka sebagai produsen ponsel terkenal pada masanya. Terlalu dilema oleh kesuksesan tersebut membuat inovasi untuk masa depan dan kebutuhan konsumen tidak terpikirkan dengan baik.

Fokus pada Hardware

Kesuksesan Nokia pada masanya adalah mengandalkan kualitas perangkat kerasnya yang memang sangat baik. Bukti bahwa hardware Nokia sangat berkualitas adalah bila ponsel tersebut jatuh tanpa sengaja maka tidak akan menyebabkan kerusakan berarti, bahkan seperti tidak terjadi benturan.

Namun sangat disayangkan ternyata hal itu belum cukup membuat Nokia konsisten bersaing dengan perusahaan rival. Terlalu fokus pada hardware, software pada Nokia tidak di upgrade padahal jika melihat dari segi kepentingan keduanya sama-sama penting untuk menunjang jalannya sistem ponsel.

Melebih-lebihkan Merek dan Tidak Peduli Saran

Melebih-lebihkan merek sebagai merek ponsel terbaik di dunia pada saat itu juga menjadi faktor kandasnya perusahaan teknologi satu ini. Pihak Nokia percaya bahwa konsumen tetap menggunakan ponsel mereka tanpa peduli akan software yang kurang di upgrade dan pada akhirnya gagal bersaing.

Selain itu kegagalan bersaing juga disebabkan oleh rasa acuh dan tidak terbuka untuk dapat menerima saran dan kritikan. Padahal sejatinya bila dicerna lebih jauh saran dan kritikan dapat menjadi ide cemerlang untuk mengembangkan perusahaan di kemudian hari.

Banyak pemberitaan muncul mengenai perusahaan tersebut mulai dari C-level Nokia yang hanya mendapatkan laporan dengan kategori baik saja dari bawahannya. Hingga juga tersebar pemberitaan yang mengatakan para direksi perusahaan pada masa itu yang keras kepala.

Cepat Puas

Kepuasan akan produk yang terkenal dan dipakai oleh banyak pengguna pada masa jayanya membuat perusahaan ini berpuas hati akan hal itu. Apple sukses meluncurkan iPhone pada tahun 2007 namun Nokia saat itu masih menggunakan E-series.

Keberhasilan iPhone tidak berdampak bagi Nokia dan berbeda dengan Samsung. Kesuksesan Apple membuat Samsung terus bereksperimen untuk dapat menciptakan smartphhone dengan kriteria yang lebih cepat.

Era Kejayaan yang Berakhir

Nokia pada akhirnya memutuskan bergabung dengan kemitraan baru bersama Windows Phone. Kemudian pada November tahun 2011 Nokia Windows Phone pertama yaitu Lumia 800 diluncurkan. Namun karena persaingan dengan iPhone dan Android perusahaan kian dekat dengan kebangkrutan.

Pada akhirnya di tahun 2013 Nokia menjual divisi perangkat mobilenya ke Microsoft. Bahan kesepakatannya juga sangat menarik dimana CEO Nokia saat itu Stephen Elop kembali ke Microsoft.

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan Nokia kandas dan gagal bersaing dengan beberapa perusahaan teknologi terkemuka lain. Dari kegagalan ini sangat banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik untuk menjadi acuan agar tetap kokoh berdiri dan mampu bersaing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar