Inverter merupakan suatu
komponen pada sistem kelistrikan yang dapat mengubah arus DC menjadi AC. Lalu
sebenarnya apa yang dimaksud dengan komponen listrik satu ini, bagaimana cara
alat ini bekerja, jenis-jenisnya dan beberapa fungsi dari peralatan listrik
satu ini akan dibahas pada penjelasan berikut.
image from pixabay.com
Pengertian Inverter
Power inverter atau lebih akrab dikenal dengan inverter adalah
suatu rangkaian atau bisa dikatakan sebagai peralatan elektronik yang mampu
mengubah jenis arus listrik berbeda. Jenis arus listrik yang bisa di ubah oleh
inverter adalah arus DC menuju ke AC.
Sebelum mengubah jenis arus listrik pada peralatan listrik ini,
ada beberapa sumber kelistrikan yang bisa digunakan oleh inverter untuk bisa mengubah
jenis arus listrik tersebut. Sumber listrik tersebut bisa berasal dari baterai
dan juga bisa berasal dari panel surya.
Dengan kehadiran alat ini juga kemudahan seperti proses
menghidupkan alat elektronik dari sumber pembangkit listrik tenaga surya dapat
dengan mudah dilakukan. Inverter pada dasarnya adalah kebalikan daripada
converter atau adaptor yang mengubah AC menjadi DC.
Cara Kerja Inverter
Komponen listrik ini dapat bekerja dengan mengubah input daripada
motor tenaga listrik AC atau arus bolak-balik dan akan menjadikannya sebagai
tegangan DC. Selanjutnya akan dilakukan pemecahan kembali menjadi AC dan juga
frekuensi.
Untuk dapat bekerja inverter hanya membutuhkan beberapa peralatan
saja mulai dari saklar atau switch, trafo dan juga rangkaian osilator.
Sedangkan pada saat bekerja terdapat satu komponen utama yang digunakan pada
inverter yaitu mosfet atau transistor.
Jenis Inverter
Alat listrik ini memiliki banyak jenis mulai dari solar inverter,
UPS dan beberapa jenis lainnya, simak penjelasannya berikut ini.
1. Solar Inverter
Inverter jenis pertama adalah solar inverter. Jenis pertama ini adalah inverter yang banyak digunakan pada
solar panel. Dimana fungsinya adalah untuk dapat mengubah tegangan searah atau
DC dari solar panel menuju ke arus listrik bolak-balik atau DC.
Inverter jenis pertama ini sudah dilengkapi dengan pengisian baterai
dan sangat mudah digunakan.
2. UPS (Interruptible Power Supply)
Jenis kedua adalah UPS atau interruptible power supply.
Jenis ini adalah kombinasi antara inverter dan juga rectifier. Inverter
digunakan untuk bisa mengubah DC menjadi AC sedangkan rectifier berperan untuk
dapat mengubah arus AC ke DC.
3. VSD (Variable Speed Drive)
Variable speed drive adalah jenis inverter ketiga. Sama seperti
UPS jenis ini adalah kombinasi inverter dan rectifier. Hanya saja pada VSD
tidak dibekali dengan pengisian baterai seperti halnya pada UPS.
4. Portable atau Car Inverter
Portable atau Car Inverter adalah jenis inverter terakhir dimana
inverter ini banyak ditemukan di mobil dan bisa digunakan untuk mengecas hp
atau perangkat elektronik lain saat berada dalam mobil.
Namun kekurangan dari portable atau car inverter adalah daya yang
digunakan untuk mengisi baterai tergolong kecil. Kapasitas daya yang tersedia
adalah sekitar 200 Watt saja.
Fungsi Inverter
Setelah membahas mengenai pengertian, cara kerja dan juga jenis
daripada inverter, pada bagian ini akan coba di kupas mengenai apa saja fungsi
dari inverter. Sejalan dengan pengertiannya fungsi utama dari inverter adalah
untuk mengubah arus DC menjadi AC.
Tidak hanya itu saja, peranan inverter juga diperlukan di dunia
industri dan juga digunakan sebagai power inverter rumah tangga.
Demikianlah penjelasan mengenai inverter, mulai dari pengertian, cara kerja, jenis, dan fungsi dari
inverter. Ternyata selain berfungsi untuk bisa mengubah arus DC menjadi AC,
inverter juga berperan penting dalam sektor industri.